sayup sayup berita duka itu berhembus, semakin santer belakangan. pelan namun meyakinkan kegalauan mulai merambahi relungku, membuatku merinding, bukan lantaran bulu kudukku yang secara tak sopan berdiri tanpa ijin, tapi lebih karena isi berita yang menggerayangi sudut sudut memori ku. memori yang sudah kukubur jauh, dan hampir kulupakan.
satu persatu guratan nisan pada makam memori itu terbaca, zombi zombi bernama kenangan menyeruak menggerogoti otakku. puluhan kata kata makian yang pernah kami lontarkan melayang layang dibenakku, ya Tuhan, sempatkah maaf itu terlontar kali ini.
meurutuki-Mu ataupun mengutuk diriku mungkin itulah cara untuk menyumpal alur udara di paru paruku, agar larut bersama O2 dan meresap disetiap serabut darah, terbuang bersama kentut dan bercampur kotoran. karena itulah saripati diriku, tak lebih dari seonggok kotoran yang bahkan tak layak menyambangi pusara mu, jangankan menyentuh melihatpun adalah dosa sosial yang harus aku tanggung.
tapi aku lelah... aku hanya ingin duduk seperti sekarang ini, diteras petak kos kosan sempit dipinggiran jakarta, ditemani sebatang rokok dan kopi tadi pagi.....sendiri, basi....
aku hanya ingin disini... cukup ku mengejar cinta dan cita, aku menyerah..... biarlah cinta ini terkunci dalam hati dan cita ini terpendam dalam sunyi, sungguh kematianmu adalah titik balikku....
--- seandainya maaf itu sempat terucap ---
freakkaito
hmmmm this is my post.. hmmmm
ReplyDelete