Inilah kenyataan yang harus di terima oleh pengguna Android yang selalu membanggakan keterbukaan OS smartphone mereka. Memang Android masih menjadi OS open source, tetapi di kalangan komunitas nya sendiri Android dianggap sebagai yang paling tertutup.
Hal ini diketahui setelah VisionMobile melakukan riset yng memfokuskan kepada masing-masing nilai dari open governance index, inklusifitas, transparansi, dan kemudahan akses ke kode sumber tiap sistem terhadap 8 OS open source yakni Android, Eclipse, the Linux kernel, MeeGo, Firefox, QT, Symbian, dan Webkit. Dalam riset ini diketahui Android mendapat nilai paling rendah pada open governance index yakni hanya 23%. Nilai tersebut jauh dibawah peringkat kedua terbawah yakni QT dan Symbian yakni 58%, dan berkisar seperempat dibawah Eclipse yang menjadi OS paling terbuka dengan nilai 83%.
Nilai rendah ini menurut VisionMobile dikarenakan Android selama ini masih dikontrol oleh Google yang secara sepihak mengembangkan dan mengambil keputusan mengenai Android. Masih menurut VisionMobile, kemudahan dalam melihat peta perkembangan Android juga terbatas karena tidak dipublikasikan oleh Google. ''Malah kenyataannya kemajuan Android sangat dikontrol oleh Google dengan sedikit masukan dari pengembang luar atau masukan dari anggota Open Handset Alliance (OHA). Ketika pertama kali dirilis, OHA bertindak sebagai pendukung publik untuk bisnis Android. Namun sekarang OHA hanya dijadikan sebagai lembaga pengesahan ke-open source-an Android tanpa ada sumbangsih ke Android itu sendiri karena semuanya dikembangkan oleh Google.''
Berturut-turut sistem paling terbuka saat ini adalah Eclipse dengan 84%, Linux 71%, Webkit 68%, Mozilla 65%, MeeGo 61%, Symbian dan QT dengan 58%, dan Android dengan 23%. Studi yang dilakukan oleh VisionMobile ini didanai oleh Uni Eropa untuk mencari tahu apa sajakah sistem dan OS yang paling terbuka saat ini. Hasil ini memang tidak merubah Android menjadi OS closed source, tetapi menjadi sedikit gambaran kalau Android tidak seterbuka yang selama ini diperkirakan.
Hal ini diketahui setelah VisionMobile melakukan riset yng memfokuskan kepada masing-masing nilai dari open governance index, inklusifitas, transparansi, dan kemudahan akses ke kode sumber tiap sistem terhadap 8 OS open source yakni Android, Eclipse, the Linux kernel, MeeGo, Firefox, QT, Symbian, dan Webkit. Dalam riset ini diketahui Android mendapat nilai paling rendah pada open governance index yakni hanya 23%. Nilai tersebut jauh dibawah peringkat kedua terbawah yakni QT dan Symbian yakni 58%, dan berkisar seperempat dibawah Eclipse yang menjadi OS paling terbuka dengan nilai 83%.
Nilai rendah ini menurut VisionMobile dikarenakan Android selama ini masih dikontrol oleh Google yang secara sepihak mengembangkan dan mengambil keputusan mengenai Android. Masih menurut VisionMobile, kemudahan dalam melihat peta perkembangan Android juga terbatas karena tidak dipublikasikan oleh Google. ''Malah kenyataannya kemajuan Android sangat dikontrol oleh Google dengan sedikit masukan dari pengembang luar atau masukan dari anggota Open Handset Alliance (OHA). Ketika pertama kali dirilis, OHA bertindak sebagai pendukung publik untuk bisnis Android. Namun sekarang OHA hanya dijadikan sebagai lembaga pengesahan ke-open source-an Android tanpa ada sumbangsih ke Android itu sendiri karena semuanya dikembangkan oleh Google.''
Berturut-turut sistem paling terbuka saat ini adalah Eclipse dengan 84%, Linux 71%, Webkit 68%, Mozilla 65%, MeeGo 61%, Symbian dan QT dengan 58%, dan Android dengan 23%. Studi yang dilakukan oleh VisionMobile ini didanai oleh Uni Eropa untuk mencari tahu apa sajakah sistem dan OS yang paling terbuka saat ini. Hasil ini memang tidak merubah Android menjadi OS closed source, tetapi menjadi sedikit gambaran kalau Android tidak seterbuka yang selama ini diperkirakan.
via : readwriteweb, arstechnica, visionmobile, gizmodo
pict by businessinsider
pict by businessinsider
No comments:
Post a Comment