Tuesday, February 14, 2012

Belajar Hidup dari Film Malaikat Tanpa Sayap



Setiap manusia berhak menjalani kehidupannyamasing-masing. Kita memiliki banyak pilihan yang dapat kita pilih untukmenjalani hidup. Tidak ada jaminan akan hidup kita. Apakah kita akan hidupbahagia atau sedih? Kehidupan berputar dan kebaikan hidup akan berpihak dandatang pada jiwa yang baik. Oleh karena itu, kita diajarkan untuk salingmembantu.

Mungkin dalam kehidupan kita banyak perjuangan yang mestikita tempuh. Semuanya kita lakukan dengan saling tolong menolong sesamamanusia, karena pada hakekatnya, manusia itu adalah mahluk sosial. Tujuan akhirdari kehidupan kita adalah agar kita dapat berguna bagi semua mahluk Tuhan,yang akan dihisab setelah kita meninggalkan dunia ini.

Seperti itulah makna yang terkandung dalam film terbarubuatan Indonesia ini. film ini berjudul Malaikat Tanpa Sayap. Film inimenceritakan perjalanan cinta dua remaja, Vino dan Mura yang kisah cintanyadiancam oleh sesuatu hal yang pasti akan dialami oleh setiap manusia, yaitukematian.



Kisah ini bermula dari seorang pria bernama Vino. Vinoyang berasal dari keluarga kaya raya mendadak jatuh miskin. Semenjak ituhidupnya menjadi gelisah dan dirinya mulai mempertanyakan apa arti hidupnya didunia. Vino tidak terlalu dekat dengan keluarganya, apalagi setelah papanya, bangkrutakibat ditipu rekan bisnisnya hingga mereka pindah dari perumahan elite kerumah kontrakan di gang. Mamanya justru kabur dari rumah, bahkan tegameninggalkan putrinya yang berusia 5 tahun bernama Wina.

Keadaan tambah parah, saat Vino nunggak SPP hingga tigabulan. Ia tidak terima saat pihak sekolah memberinya surat peringatan. Karenaselama ini, Amir cukup rajin memberi sumbangan buat yayasan. Ia malah melabrakKepala Sekolah, bahkan mengambil keputusan drastis, yaitu keluar dari sekolah.


Suatu ketika Wina terjatuh di kamar mandi dan dari hasilrontgen Wina diharuskan menjalani operasi, kalau tidak kakinya infeksi danharus diamputasi. Wina membutuhkan transfusi darah karena pendarahan. Keadaanmenjadi parah karena golongan darahnya wina termasuk golongan langka yaitugolongan darah A rhesus negatif. Untungnya Vino golongan darahnya sama danakhirnya vino mengajukan diri sebagai pendonor darahnya.

Di lain tempat, ada seorang broker yang bernama Calo sedangmencari pendonor jantung. Suatu ketika takdir mempertemukan mereka, Calo denganVino. Calo yang sedang mencari pendonor jantung mendengar hal itu menawari Vinountuk menjadi pendonor jantung karena ada resipien (calon penerima jantung)yang golongan darahnya sama dengan Vino.

Calo mendekati Vino, ia menawari Vino untuk menjadipendonor jantung! Vino amat terkejut. Calo itu beralasan, ada resipien (calonpenerima jantung) yang golongan darahnya sama dengan Vino. Maka Vino adalahpilihan yang tepat. Vino amat marah dengan Calo. Ia tidak akan menjualjantungnya pada Calo! Tapi Calo dengan santai, berkata di Jakarta apa yangtidak bisa dibeli?

Lalu dirumah sakit yang sama, tempat adiknya Vinomenginap. Vino bertemu dengan Mura, gadis cantik yang sedang duduk di ruangtunggu. Mereka bicara sangat singkat. Bahkan mereka tidak sempat berkenalan,karena tiba-tiba ada yang memanggil gadis cantik itu, yaitu ayahnya Mura, Levrand. Mereka tampak dekat satu  sama lain. Sangat berbeda dengan Vino yanghubungannya tidak harmonis dengan kedua orangtuanya.
 

Amir dan Vino dengan caranya masing-masing berusaha untukmendapatkan uang untuk operasi Wina. Tapi keduanya gagal. Vino yang mengalamijalan buntu mengambil keputusan menerima tawaran Calo untuk menjadi pendonor. 

Calo memberinya uang muka cukup besar. Hingga Vino bisa membiayai operasi Wina.Amir amat terkejut, ia bertanya pada Vino darimana ia mendapatkan uang. TapiVino tidak mau memberitahu. Yang jelas, ia tidak mencuri...


Vino bertemu lagi dengan Mura di rumah sakit yang sama.Tidak terduga Vino tahu nama Mura, karena ia sempat mendengar Levrandmemanggilnya. Mura tertegun. Vino dengan santai berkata, otak punya kemampuanmenyaring mana yang pantas diingat, mana yang tidak. Seperti sebuah nama.Namanya. Mura...

Mura ingin menjenguk Wina. Saat menjenguk, Mura berjanjiakan memberi Wina boneka. Karena ia punya boneka banyak. Vino  mengaku kalau ia sudah tidak sekolah karenaia tidak punya biaya. Mura bilang kalau ia homeschooling. Vino meledek, pantesMura punya banyak boneka. Karena ia tidak punya teman. 

Mura merengut, baginyahal itu tidak berpengaruh buatnya. Ia bisa punya banyak teman lewat jejaringsosial. Mura menilai Vino cynical. Vino malah mengajak Mura jalan, untuk membuktikankalau ia tidak sesinis perkiraan Mura. Esoknya, Vino mengajak Mura untukmerasakan interaksi di dunia nyata...Mereka yang masih usia SMU malahmendatangi kampus dan berlagak mahasiswa di situ...




Sementara itu, diam-diam Amir menjadi supir taksi. Saatini, hanya itulah yang bisa ia lakukan. Dengan uang dari Calo, Vino bahkan bisamendapatkan rumahnya kembali yang disita Bank. Semua masalah menjadi beres. DanVino merasa mendadak hidupnya berwarna, karena mengenal Mura. 

Vino yang awalnyasempat putus asa hingga bertransaksi dengan Calo, mulai goyah. Ia tidak maumendonorkan jantungnya. Kepindahannya dari rumah kontrakan ke rumah lamanya, iapikir bisa menghilangkan jejaknya dari Calo. Tapi ternyata, Calo dapatmenemuinya.

Mengetahui bahwa Vino enggan untuk mendonorkanjantungnya, Calo marah dan mereka berdua bertikai. Padahal ini merupakankeputusan Vino. Siapa calon penerima jantung Vino itu? Apakah ia sangat berartibagi Calo?

Vino beralasan, kalau ia tidak jadi mendonorkan jantung.Ia akan mengembalikan uangnya pada Calo. Calo memakinya, uang darimana? Calominta Vino jangan macam-macam atau Mura akan celaka! Vino kaget karena Calotahu soal Mura. Ia tidak terima Calo macam-macam pada Mura! Calo membentaknya,kalau resipien itu adalah Mura! Vino tertegun, ia tidak percaya C alomeyakinkan, kalau Mura memang resipien. Tapi Mura dan Levrand tidak tahu kalauVino lah calon pendonor...

Vino berada di persimpangan. Ia merasa hidupnya berwarnasetelah bertemu Mura, bahkan ia berniat membatalkan transaksi dengan Calo.Karena dengan Mura, ia melihat masa depan. Tapi di pihak lain, kalau iamembatalkan transaksi itu, hidup Mura tidak akan bertahan lama...Vinodihadapkan pada pilihan, ia yang mati atau Mura...




Ada beberapa kalimat yang menurut saya baik untukdijadikan pedoman kehidupan kita. Yaitu

"Kita punya pilihan buat jalanin hidup. Tapi kitanggak punya pilihan, buat mati..."
 “Dalam hidup ga ada jaminan untuk terus bahagia … ga adakepastian buat apapun … setiap orang akan bisa terlempar setiap saat dari kotakkenyamanan”

Semoga dari film Malaikat Tanpa Sayap ini ada pelajaranhidup yang dapat kita ambil hikmahnya sebagai bekal kita dalam menjalanikehidupan.




Sumber gambar :



No comments:

Post a Comment