Entah kenapa hujan menjadi saat-saat paling menjengkelkan. Sebab kala hujan datang, maka bayanganku pun akan melayang ke masa itu. Saat dimana aku terjebak dibawah derasnya hujan bersama dia yang ingin aku buang jauh dari hidupku. Ke masa itu juga. Saat dimana aku menunggu dia yang namanya tidak aku sebut datang untuk menjemputku. Dia memang datang, tapi bukan untuk membawakan cinta yang sama padaku. Yang dia bawa kepadaku hanya pertanyaan, apakah ini cinta?
Menyedihkan rasanya menjadi pribadi yang tidak betul-betul kenal apa itu cinta. Tapi menyenangkan rasanya bisa menulis tentang cerita-cerita cinta yang semu milikku sendiri. Aku telah mengenal cinta yang semu milik dia yang ingin aku buang jauh dari hidupku. Dan aku juga mengenal cinta tanpa kejelasan dari dia yang namanya tidak aku sebut. Memiliki dua cinta aneh itu saja aku sudah senang, artinya aku punya inspirasi untuk menulis.Aku menulis tentang hujan, aku menulis tentang cinta. Aku menulis bagaimana hujan buatku terbayang akan masa yang lalu. Aku juga menulis tentang bagaimana rasanya punya kenangan akan cinta dari orang yang berbeda, waktu yang berbeda, tempat yang berbeda dan yang jelas tentang cinta yang berbeda juga.
Aku benci jika hujan datang, sebab aku akan langsung teringat akan cinta yang tlah lalu. Tapi aku suka jika kesunyian datang, sebab akan banyak kisah yang akan aku buat. Tapi aku benci jika hujan datang disaat yang sunyi, sebab aku tak akan bisa menulis tentang cinta. Aku hanya akan termenung sambil membayangkan masa-masa penuh cinta saat hujan turun dimasa lalu.
Akh, hujan memang menyebalkan. Tapi tak lebih menyebalkan dari kisah cintaku.
No comments:
Post a Comment