Friday, December 23, 2011

Perbedaan Pemimpin dan Kepemimpinan dalam organisasi

Pemimpindan Kepemimpinan merupakan suatu kesatuan kata yang tidak dapatdipisahkan secara struktural maupun fungsional. Banyak munculpengertian-pengertian mengenai pemimpin dan kepemimpinan, antara lain : 
· Pemimpin adalah figur sentral yang mempersatukan kelompok (1942) 
· Kepemimpinan adalah keunggulan seseorang atau beberapa individudalam kelompok, dalam proses mengontrol gejala-gejala sosial 
· Brown (1936) berpendapat bahwa pemimpin tidak dapat dipisahkan dari kelompok, akan tetapi boleh dipandang sebagai suatu posisi dengan potensi tinggi di lapangan. Dalam hal sama, Krech dan Crutchfield memandang bahwa dengan kebaikan dari posisinya yang khusus dalam kelompok ia berperan sebagai agen primer untuk penentuan struktur kelompok, suasana kelompok, tujuan kelompok, ideologi kelompok, dan aktivitas kelompok. 
· Kepemimpinan sebagai suatu kemampuan meng-handel orang lain untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan friksi sesedikit mungkin dan kerja sama yang besar, kepemimpinan merupakan kekuatan semangat/moral yang kreatif dan terarah. 
· Pemimpin adalah individu yang memiliki program/rencana dan bersama anggota kelompok bergerak untuk mencapai tujuan dengan cara yang pasti.
Sondang (1994) menyimpulkan bahwa seseorang hanya akanmenjadi seorang pemimpin yang efektif apabila :
·        seseorang secara genetika telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan
·        bakat-bakat tersebut dipupuk dan dikembangkan melaluikesempatan untuk menduduki jabatan kepemimpinannya
·        ditopang oleh pengetahuan teoritikal yang diperoleh melaluipendidikan dan latihan, baik yang bersifat umum maupun yang menyangkut teori kepemimpinan.

  Tipe Otokratik

Semua ilmuan yang berusaha memahami segi kepemimpinanotokratikmengatakan bahwa pemimpin yang tergolong otokratik dipandang sebagaikarakteritik yang negatif.
Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratikadalah seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akanmenujukan sikap yang menonjolkan “keakuannya”, antara lain dalambentuk:
·        kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama denganalat-alat lain dalam organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang menghargai harkatdan martabat mereka
·        pengutmaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaiantugas tanpa mengkaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhanpara bawahannya.
·        Pengabaian peranan para bawahan dalam proses pengambilan keputusan.
·        Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pemimpin yangotokratik antara lain:
1.    menuntut ketaatan penuh daripara bawahannya
2.    dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya
3.    bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi
4.    menggunakan pendekatanpunitif dalamhal terhadinya penyimpangan oleh bawahan.

  Tipe Paternalistik

Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di lingkunganmasyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satuciri utama masuarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukanoleh para anggiota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan.
Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau panutanmasyarakat. Biasanya tiokoh-toko adat, para ulama dan guru. Pemimpin ini sangatmengembangkan sikap kebersamaan.

  Tipe Kharismatik

Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang adatentang kriteria kepemimpinan yang kharismatik. Memang adakarakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehinggamampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnyaseorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyakpengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secarakonkret mengapa orang tersebut dikagumi.

  Tipe Laissez Faire

Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinyakarena para anggota organisasiterdiri dariorang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi,sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan olehmasing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.
Karakteristik dan gaya kepemimpinan tipe ini adalah :
·        pendelegasian wewenang terjadi secara ekstensif
·        pengambilan keputusan diserahkan kepada para pejabat pimpinanyang lebih rendah dan kepada petugas operasional, kecuali dalam hal-hal tertentu yang nyata-nyata menuntut keterlibatannyalangsung.
·        Status quo organisasional tidak terganggu
·        Penumbuhan dan pengembangan kemampuan berpikir dan bertindahyang inovatif diserahkan kepada para anggota organisasi yang bersangkutan sendiri.
·        Sepanjang dan selama para anggota organisasi menunjukkan perilaku dan prestasi kerja yang memadai,intervensi pimpinan dalam organisasi berada pada tingkat yang minimum.
Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selakukoordinator dan integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi.Menyadaribahwa mau tidak mau organisasi harus disusun sedemikian rupa sehinggamenggambarkan secara jelas aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidak bisa tidakharus dilakukan demi tercapainya tujuan.Melihat kecenderungan adanya pembagianperanan sesuai dengan tingkatnya.Memperlakukan manusia dengan cara yangmanusiawi dan menjunjung harkat dan martabat manusia.Seorang pemimpindemokratik disegani bukannya ditakuti.
·        Pengetahuan umum yang luas,semakin tinggi kedudukan seseorang dalamhirarki kepemimpinan organisasi,ia semakin dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak secara generalis.
·        Kemampuan Bertumbuh danBerkembang
·        Sikap yang Inkuisitif ataurasa ingin tahu, merupakan suatu sikap yang mencerminkan dua hal: pertama,tidak merasa puas dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki; kedua, kemauan dankeinginan untuk mencari dan menemukan hal-hal baru.
·        Kemampuan Analitik,efektifitas kepemimpinan seseorang tidak lagi pada kemampuannyamelaksanakan kegiatan yang bersifat teknis operasional, melainkan padakemampuannya untuk berpikir. Cara dan kemampuan berpikir yang diperlukan dalahyang integralistik, strategik dan berorientasi pada pemecahan masalah.
·        Daya Ingat yang Kuat,pemimpin harus mempunyai kemampuan inteletual yang berada di atas kemampuanrata-rata orang-orang yang dipimpinnya, salah satu bentuk kemampuan intelektualadalah daya ingat yang kuat.
·        Kapasitas Integratif,pemimpin harus menjadi seorang integrator dan memiliki pandangan holistikmengenai orgainasi.
·        Keterampilan Berkomunikasisecara Efektif, fungsi komunikasi dalam organisasiantaralain : fungsi motivasi, fungsi ekspresi emosi, fungsi penyampaian informasi danfungsi pengawasan.
·        Keterampilan Mendidik,memiliki kemampuan menggunakan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan bawahan,mengubah sikap dan perilakunya dan meningkatkan dedikasinya kepada organisasi.
·        Rasionalitas, semakin tinggikedudukan manajerial seseorang semakin besar pula tuntutan kepadanya untukmembuktikan kemampuannya untuk berpikir. Hasil pemikiran itu akan terasadampaknya tidak hanya dalam organisasi,akan tetapi juga dalam hubungan organisasi dengan pihak-pihak yang berkepentingandi luar organisasi tersebut.
·        Objektivitas, pemimpindiharapkan dan bahkan dituntut berperan sebagai bapak dan penasehat bagi parabawahannya.  Salah satu kunci keberhasilan seorang pemimpin dalam mengemudikan organisasi terletak pada kemampuannya bertindaksecara objektif.
·        Pragmatisme, dalam kehidupan organisasional, sikap yangpragmatis biasanya terwujud dalam bentuk sebagai berikut : pertama,kemampuan menentukan tujuan dan sasaran yang berada dalam jangkauan kemampuan untuk mencapainyayang berarti menetapkan tujuan dan sasaran yang realistik tanpa melupakanidealisme. Kedua, menerima kenyataan apabila dalam perjalanan hidup tidak selalu meraihhasil yang diharapkan.

  1. Visualizing.  Pemimpin visioner mempunyai gambaran yang jelas tentang apa yang hendak dicapai dan mempunyai gambaran yang jelas kapan hal itu akan dapat dicapai.
  2. Futuristic Thinking. Pemimpin visioner tidak hanya memikirkan di mana posisi bisnis pada saat ini, tetapi lebih memikirkan di mana posisi yang diinginkan pada masa yang akan datang.
  3. Showing Foresight. Pemimpin visioner adalah perencana yang dapat memperkirakan masa depan. Dalam membuat rencana tidak hanya mempertimbangkan apa yang ingin dilakukan, tetapi mempertimbangkan teknologi, prosedur, organisasi dan faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi rencana.
  4. Proactive Planning. Pemimpin visioner menetapkan sasaran dan strategi yang spesifik untuk mencapai sasaran tersebut. Pemimpin visioner mampu mengantisipasi atau mempertimbangkan rintangan potensial dan mengembangkan rencana darurat untuk menanggulangi rintangan itu
  5. Creative Thinking. Dalam menghadapi tantangan pemimpin visioner berusaha mencari alternatif jalan keluar yang baru dengan memperhatikan isu, peluang dan masalah. Pemimpin visioner akan berkata “If it ain’t broke, BREAK IT!”.
  6. Taking Risks.  Pemimpin visioner berani mengambil resiko, dan menganggap kegagalan sebagai peluang bukan kemunduran.
  7. Process alignment. Pemimpin visioner mengetahui bagaimana cara menghubungkan sasaran dirinya dengan sasaran organisasi. Ia dapat dengan segera menselaraskan tugas dan pekerjaan setiap departemen pada seluruhorganisasi.
  8. Coalition building. Pemimpin visioner menyadari bahwa dalam rangka mencapai sasara dirinya, dia harus menciptakan hubungan yang harmonis baik ke dalam maupun ke luar organisasi. Dia aktif mencari peluang untuk bekerjasama dengan berbagai macam individu, departemen dan  golongan tertentu.
  9. Continuous Learning. Pemimpin visioner harus mampu dengan teratur mengambil bagian dalam pelatihan dan berbagai jenis pengembanganlainnya, baik di dalam maupun di luar organisasi. Pemimpin visioner mampu menguji setiap interaksi, negatif atau positif, sehingga mampu mempelajari situasi. Pemimpin visioner mampu mengejar peluang untuk bekerjasama  dan mengambil bagian dalam proyek yang dapat memperluas pengetahuan, memberikan tantangan berpikir dan mengembangkan imajinasi.
  10. Embracing Change. Pemimpin visioner mengetahui bahwa perubahan adalah suatu bagian yang penting bagi pertumbuhan dan pengembangan. Ketika ditemukan perubahan yang tidak diinginkan atau  tidak diantisipasi, pemimpin visioner dengan aktif menyelidiki jalan yang dapat memberikan manfaat pada perubahan tersebut.

No comments:

Post a Comment